Monday, February 14, 2011

Teleskop, Pemicu Revolusi Ilmiah


Teleskop atau teropong adalah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya.

Sebelum adanya teleskop, orang orang percaya bahwa Bumi merupakan pusat tata surya dan matahari berputar mengelilingi bumi (Teori Geosentris). Galileo diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa setelah tahun 1960.

Setelah Galileo menemukan teleskop, maka teori Geosentris pun bisa diruntuhkan, di ganti dengan Teori Heliosentris, yaitu Bumi dan planet lainnya berotasi mengelilingi matahari. Ditemukan pula berbagai jenis komet, planet dan berbagai benda langit lainnya yang dulu dianggap tidak ada, dan dianggap oleh sebagian besar masyarakat sebagai apa yang disebut ‘Dewa’. Penemuan teleskop ini juga merupaka sebuah ‘Revolusi Ilmiah’ dimana pandangan semua manusia tentang benda luar angkasa berubah total. 

Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.

Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya.

Dan penemuan teleskop ini berawal dari sebuah rasa ingin tahu yang dimiliki manusia, menandakan bahwa manusia adalah makhluk yang berkembang, dan dinamis. Rasa ingin tahu yang dimiliki oleh manusia berhasil membawa pengetahuan baru di masa yang akan datang, dimana pengetahuan yang telah terbuka itu akan terus disempurnakan, dan bukan tidak mungkin akan mengungkap sebuah pertanyaan besar yang sedang diperbincangkan “Darimana Manusia dan Dunia Berasal, dan Apa Tujuan Manusia Hidup Di Bumi Ini?” Mungkin saja.....



Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Teleskop

No comments:

Post a Comment