Wednesday, February 23, 2011

Metode Ilmiah


Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah (science project). Secara umum metode ilmiah meliputi langkah-langkah berikut:
1.      Pengambilan / penentuan tema / masalah
2.      Identifikasi masalah
3.      Membuat hipotesis
4.      Melakukan Eksperimen
5.      Membuat Kesimpulan


Pengambilan Tema:
-          Menentukan tema/ objek yang akan diteliti dengan cara observasi.
-          Tema/ objek/ masalah haruslah merupakan sebuah tema yang dapat dipecahkan secara ilmiah.
-          Gunakan semua jenis referensi yang menunjang tema/ objek/ masalah yang akan diteliti.
-          Mengumpulkan informasi dari ahli dan pakar dalam bidangnya masing-masing.
-          Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik terkait.
Identifikasi Masalah:
-          Merumuskan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang telah diambil (5W+1H)
-          Merumuskan eksperimen yang akan dilakukan dalam menyikapi tema/masalah yang sudah dipilih
Hipotesis
-          Hipotesis adalah suatu ide/ dugaan sementara tentang penyelesaian sementara suatu proyek ilmiah.
-          Kebenaran dari hipotesis akan diolah melali eksperimen, dan bukan tidak mungkin antara hipotesis dengan hasil eksperimen dan kesimpulan akan berbeda.
Eksperimen
-          Merupakan pembuktian dari sebuah hipotesis
-          Dilakukan berulang-ulang agar mendapatkan hasil yang bervariasi
-          Hasil dari eksperimen akan menjadi sebuah kesimpulan, yang kemungkinan berbeda dengan hipotesis.

Kesimpulan:
-          Merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis.
-          Bila kesimpulan dan hipotesis tidak sesuai, maka berikan alasan mengapa hipotesis dan kesimpulan berbeda.


Monday, February 14, 2011

Teleskop, Pemicu Revolusi Ilmiah


Teleskop atau teropong adalah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya.

Sebelum adanya teleskop, orang orang percaya bahwa Bumi merupakan pusat tata surya dan matahari berputar mengelilingi bumi (Teori Geosentris). Galileo diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa setelah tahun 1960.

Setelah Galileo menemukan teleskop, maka teori Geosentris pun bisa diruntuhkan, di ganti dengan Teori Heliosentris, yaitu Bumi dan planet lainnya berotasi mengelilingi matahari. Ditemukan pula berbagai jenis komet, planet dan berbagai benda langit lainnya yang dulu dianggap tidak ada, dan dianggap oleh sebagian besar masyarakat sebagai apa yang disebut ‘Dewa’. Penemuan teleskop ini juga merupaka sebuah ‘Revolusi Ilmiah’ dimana pandangan semua manusia tentang benda luar angkasa berubah total. 

Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.

Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya.

Dan penemuan teleskop ini berawal dari sebuah rasa ingin tahu yang dimiliki manusia, menandakan bahwa manusia adalah makhluk yang berkembang, dan dinamis. Rasa ingin tahu yang dimiliki oleh manusia berhasil membawa pengetahuan baru di masa yang akan datang, dimana pengetahuan yang telah terbuka itu akan terus disempurnakan, dan bukan tidak mungkin akan mengungkap sebuah pertanyaan besar yang sedang diperbincangkan “Darimana Manusia dan Dunia Berasal, dan Apa Tujuan Manusia Hidup Di Bumi Ini?” Mungkin saja.....



Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Teleskop